Laporan Pratikum
Menentukan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
LOGO SEKOLAH |
Nama : *
Kelas : XII IPA
Tahun Ajaran 2019/2020
Kata Pengantar
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi rahmatnya kepada seluruh alam juga kepada keluarga dan para sahabatnya atas tersusunnya laporan praktikum ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan praktikum ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhirnya penulis dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan atau penguraian laporan praktikum ini dengan harapan dapat diterima bagi pembaca sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
.
Besar, 11 September 2019
Penulis
Motto
1. Perjuangan tidak akan mengkhianati hasil.
2. Berakit-rakit ke hulu. Berenang-renang ketepian.
Daftar Isi
Halaman Judul ………………………………………………..………………………………..i
Kata Pengantar ……..…………………………………..……………………………………..ii
Motto ………….. ……………………………………..….…………………………………..iii
Daftar Isi ……………………………………………….……………………………………….iv
BAB 1 Pendahuluan ……………………..………..….………………………………………1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah ..…………………………………………………………………………1
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………………………………2
1.4 Tujuan Penelitian .……………………………….…………………………………………2
1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………..………………………………..2
BAB 2 Kajian Teori ………………………………………….……………………………….3
2.1 Landasan Teori …………………………………………..………………………….……..3
2.2 Hipotesis …………………………………………………………………………………..4
BAB 3 METODOLOGI ………………………….…………………………..……………..5
3.1 Metode Penelitian ……………………………………………………..…………………..5
3.2 Tempat Penelitian ………………………………………………………………………….5
3.3 Waktu Penelitian …………………………… ……………………………………………..5
3.4 Alat dan Bahan …………………………..………………………………………………. 5
3.5 Variabel Peenelitian ……………………………………………………………………… 6
3.6 Cara Kerja ………………………………………………………………………………..6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………..…………………….7
4.1 Tabel Pengamatan …………………………………………………………………………7
4.2 Pembahasan …………………………….………………………………………………..7
BAB V PENUTUP……………………………………..……………………………………9
5.1 Kesimpulan ………………………………….……………………………………………9
5.2 Saran ……………………………………….…………………………………….……….9
Daftar Pustaka ……………………………………………….………………………………………………..10
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat – zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator. Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja hasil reaksi yang terjadi setelah dilakukan penelitian?
2. Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?
1.3 Batasan Masalah
Saya membahas hasil percobaan penelitian yang telah saya lakukan.
1.4 Tujuan Penelitian
· Mengetahui cara kerja enzim katalase
· Mengetahui pengaruh pemberian HCL dan NaOH terhadap percobaan penelitian cara kerja enzim katalase
· Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
1.5 Manfaat Penelitian
· Dapat mengetahui cara kerja enzim katalase
· Dapat mengetahui pengaruh HCL dan NaOH terhadap percobaan penelitian kerja enzim katalase
· Dapat Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
BAB 2
Kajian Teori
2.1 Landasan Teori
Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan untuk pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif. Penyusun senyawa enzim yaitu:
1 Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah).
2 Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim.
Cirri-ciri enzim :
1. Dipengaruhi oleh suhu dan Ph. Pada suhu tinggi enzim akan mengalami denaturasi, sedangkan pada suhu rendah kerja enzim akan terhambat.
2. bekerja secara spesifik, yaitu hanya dapat bekerja pada satu substrat tertentu.
3. bekerja secara bolak balik, yaitu enzim dapat mengkatalis penguraian suatu senyawa menjadi senyawa lain maupun sebaliknya mengkatalis suatu penyusun senyawa-senyawa tersebut menjadi senyawa semula.
4. Diperlukan dalam jumlah sedikit.
5. Dapat bereaksi dengan substrat asam ataupun basa.
6. Berupa koloid.
7. Dapat digunakan berulang kali.
8. Tidak berubah setelah mengalami reaksi.
Cara Kerja Enzim :
1. Lock and Key Theory, teori ini dikemukakan oleh Fischer (1898) yang menjelaskan bahwa enzim diumpamakan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substrat. Bagian ini disebut dengan sisi aktif. Substrat diumpamakan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim. Hubungan antara enzim dengan substrat tersebut membentuk ikatan yang lemah.
2. Induced Fit Theory, teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland. Yang menjelaskan bahwa sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan substratnya (fleksibel).
2.2 Hipotesis
· Menurut saya karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri-ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh faktor suhu, konsentrasi enzim. dan derajat keasaman lingkungannya.
BAB 3
Metodologi
3.1 Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan dalam percobaan penelitian ccara kerja enzim katalase adalah metode eksperimen.
3.2 Tempat Penelitian
Saya melakukan percobaan ini di Laboratorium Fisika SMA N 1 Terbanggi Besar
3.3 Waktu Penelitian
Percobaan dilaksanakan pada hari Jumat, 6 September 2019 pukul 09.45 – 11.15 WIB
3.4 Alat dan Bahan
Tabung reaksi
Pipet tetes
Gelas ukur
Satu set alat penumbuk
Korek api
Lidi
Hati ayam
Larutan H2O2
Larutan HCL
Larutan NaOH
Akuades
3.5 Variabel Penelitian
· Variabel bebas:
– Ekstrak hati ayam
– Konsentrasi HCL
– Konsentrasi NaOH
– Konsentrasi suhu
· Variabel terikat: munculnya gelembung dan bara api
· Variabel kontrol: konsentrasi H2O2
3.6 Cara Kerja
a. Potonglah hati ayam dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm x 0,5 cm.
b. Haluskan potongan hati ayam dengan alat penumbuk. Tambahkan larutan akuaes hingga diperoleh larutan hati.
c. Siapkan tiga tabung reaksi dan berilah label A. B, dan C.
d. Siapkan 2mL larutan hati, masukan kedalam masing-masing tabung. Tambahkan 2mL larutan H2O2 kedalam tiga tabung reaksi tersebut.
e. Tambahkan 10 tetes HCL kedalam tabung reaksi B dan 10 tetes larutan NaOH kedalam tabung reaksi C (segera tutup tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari).
f. Bakarlah lidi hingga berbentuk bara api.
g. Sesudah bara api siap, buka perahan-lahan tabung reaksi dan letakan bara api dengan hati- hati kedalam mulut tabung reaksi.
h. Amati dengan cermat pembentukan gelembung dan keadaan bara api pada tiap-tiap tabung reaksi.
I. Catat perubahan yang terjadi.
BAB 4
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
4.1 Tabel Pengamatan
Perlakuan
|
Keadaan Gelembung
|
Keadaan Bara Api
|
Ekstrak + H2O2
|
banyak
|
hidup
|
Ekstrak + HCL + H202
|
sedikit
|
mati
|
Ekstrak + NaOH + H2O2
|
sedang
|
mati
|
Ekstrak (dipanaskan) + H2O2
|
sedikit
|
mati
|
Ekstrak (didinginkan) + H2O2
|
banyak
|
hidup
|
4.2 Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 -> 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam kemudian dihaluskan. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Pada hati ayam
1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
2. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata sedikit terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata sedikit timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
5. Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata menimbulkan banyak gelembung udara saat bara api di masukkan ke dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api sedikit. Hal ini disebabkan karena pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara).
BAB 5
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah saya lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2. Aktivitas Enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
Suhu, enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi. karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
Nilai pH, enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Sedangkan pada keadaan pH < 7 (asam) dan pH > 7 (basa) tidak dapat menguraikan secara optimal.
Dengan adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel akan menguraikan peroksida air ini sehingga tidak merugikan sel. Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus yang telah digunakan dalam penelitian akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut. Peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air.
5.2 Saran
Saran dalam laporan praktikum ini adalah ;
1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
2. Dibutuhkan alat -alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.
3. dalam melakukan praktikum harus berhati-hati agar tidak terkena cairan yang berbahaya.
Daftar Pustaka
Anonim.2019.LKS PR Biologi Intan Pariwara kelas 12.Jakarta:Intan Pariwara
www.forumsains.com/artikel/30/%3fprint.
Id.answer.yahoo.com>awal>semuakategori>sains & matematika>biologi